SRINDOnews, Jakarta - Kabar mengenai Mahkamah Konstitusi (MK) yang kemungkinan akan mengabulkan gugatan terkait sistem proporsional tertutup sedang beredar. Menurut Refly Harun, seorang pakar hukum tata negara, dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube-nya, ada mayoritas hakim konstitusi yang akan mendukung keputusan tersebut.
Pagi ini, beredar kabar yang lebih mengejutkan bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengabulkan sistem proporsional tertutup dengan perbandingan 6 hakim mendukung dan 3 hakim memiliki pendapat berbeda, sehingga hal ini berpotensi menyebabkan penundaan Pemilu, " kata Refly, seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/5).
Refly Harun juga meminta pendapat Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI, yang berada di sebelahnya dalam video tersebut. Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa seorang hakim memiliki pengetahuan dan jabatan yang telah dipersiapkan serta telah disumpah. Oleh karena itu, menurut Gatot Nurmantyo, tidak mungkin hakim MK akan membuat keputusan yang bertentangan dengan logika hukum.
Sistem terbuka tertutup sebenarnya bukanlah hal yang diatur dalam konstitusi, melainkan merupakan domain DPR. Dan yang lebih penting lagi adalah apakah semua hakim dan anggota DPR dianggap bodoh selama ini. Semua anggota DPR bego? Karena sudah berlalu 2004, 2009, 2014, 2019, sudah 4 kali," tegas Gatot.
Gatot Nurmantyo berpikir secara positif bahwa kabar mengenai MK yang akan mengabulkan sistem proporsional tertutup hanyalah sebuah isu belaka. Ia mengingatkan bahwa proses Pemilu 2024 sudah berjalan dan bahkan sudah melewati tahapan pendaftaran bakal calon anggota legislatif (Bacaleg).
"Kalaupun iya, tapi untuk (Pemilu) yang akan datang. Kalau sekarang, logika berpikir rakyat, pasti MK ditekan habis-habisan sebagai alat lingkungan kekuasaan, untuk alih-alih memperpanjang masa jabatan presiden. Orang tau bukan MK, pasti di bawah tekanan, mereka semuanya melakukan itu," pungkas Gatot.
